Tepat hari ini, 8 Desember 2024, genap 44 tahun yang lalu John Lennon meninggal dunia. John Lennon meninggal pada 8 Desember 1980 di kediamannya Lorong Dakota, kediamannya NewYork City, AS. John Lennon ditembak oleh fansnya sendiri Mark David Chapman, motif pembunuhannya adalah iri dengan gaya hidup Lennon yang mewah dan marah dengan statement John Lennon pada 1966 saat masih menjadi personal The Beatles. Lennon mengatakan “The Beatles more popular than Jesus”.
Dibalik itu, John Lennon tetap merupakan Musisi dunia yang memberi pengaruh besar pada perkembangan dunia musik. John Lennon adalah penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik. John Lennon lahir pada 9 Oktober 1940 di Liverpool sebagai anak sulung dari pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon. Namun, John Lennon kecil diasuh oleh bibinya, Mimi Smith dan diboyong bersamanya pada tahun 1946. Walaupun begitu, orang tua John Lennon, Julia maupun Alfred masih sering menjenguk John Lennon di kediaman Mimi Smith.
Ketertarikan John Lennon terhadap musik sudah terlihat semenjak dirinya masih kecil. Kunjungan Julia memberikan pengaruh besar soal pengetahuannya dalam bidang musik. Pertemuan-pertemuan ini yang akhirnya mengenalkan John Lennon pada Banjo dan Piano. Julia pula yang membelikan gitar pertama untuk John. Di sisi lain, bibinya sangat skeptis ketika John Lennon memainkan gitarnya, sampai bibinya bilang pada John “Gitar memang oke, tapi kamu tidak hidup dari itu John.” Uniknya setelah John Lennon sukses, John menghadiahi bibinya plakat emas dengan bertuliskan ucapannya tersebut.
Pada saat usia 17 tahun, John Lennon mengalami kesedihan yang mendalam. Saat itu, di depan matanya sendiri John melihat ibunya meninggal tertabrak mobil yang dikendarai oleh polisi yang sedang dalam kondisi mabuk. Hal ini yang diduga menjadi awal karakter John Lennon yang dikenal anti penguasa karena polisi yang menabrak ibunya dinyatakan bebas dari segala tuntuan.
Di sekolah, John Lennon dikenal sebagai murid yang tidak serius, nilai raportnya buruk. Setelah lulus dari SMA, John Lennon berkuliah di Liverpool College Art. Di tempat inilah John Lennon bertemu dengan Cynthia Powell, yang kelak akan menjadi istrinya pertama. Di College Lennon juga tidak serius, sehingga dirinya memutuskan untuk keluar sebelum menyelesaikan studinya.
Karir bermusiknya dimulai saat John Lennon membentuk band bernama The Quarrymen pada tahun 1957. Quarrymen beranggotakan John Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Pada 6 Juli 1957, The Quarrymen tampil di acara Gereja St. John, Woolton. Pada acara ini merupakan awal John Lennon bertemu Paul McCartney. Paul yang takjub dengan permainan Quarrymen akhirnya bergabung dengan band. Setelah itu, hubungan John Lennon dan Paul McCartney menjadi sangat dekat, hal ini diperkuat keduanya memiliki nasib yang sama yaitu kehilangan ibu pada usia muda.
Beberapa waktu kemudian, Paul McCartney mengenalkan temannya yaitu George Harrison. George sangat mahir dalam bermain gitar dan berkeinginan bergabung The Quarrymen. Pada awalnya, John Lennon menolak George karena terlalu muda, diketahui usia Goerge Harrison 1 tahun dibawah Paul McCartney, namun setelah Paul berbicara dengan John, akhirnya George Harrison bergabung ke band. Tak lama kemudian, bergabung pula sahabat John Lennon di Sekolah Seni, Stuart Sutcliffe yang memainkan bass. The Quarrymen pertama kali merekam lagu adalah lagu Buddy Holly dengan judul “That’ll be the Day”.
Dalam perjalanan John Lennon dan The Quarrymen, beberapa kali band ini bergonta-ganti personal dan mengganti nama band. Hingga pada akhirnya John Lennon menemukan nama yang pas yang ia temukan dalam salah satu judul film saat itu, bergantilah nama band menjadi The Beatles. Band yang kelak akan membawa pengaruh besar dalam industri dunia musik. Formasi awal The Beatles beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe, dan Pete Best. The Beatles mendapatkan kontrak pertama mereka untuk tampil di sebuah club di Hamburg, The Beatles tampil setiap malam disana. Namun, tidak berselang lama mereka kembali ke Inggris karena kedapatan George Harrison masih dibawar umur.

Kembali ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club. Di club ini, The Beatles mulai dikenal banyak orang di Liverpool dan banyak pelanggan yang datang hanya untuk melihat The Beatles tampil. Tak lama berselang, The Beatles Kembali ke Hamburg untuk merekam lagu “My Bonnie” bersama Tony Sheridan. Di Hamburg, John Lennon mendapatkan kabar duka, sahabatnya Sutcliffe karena pendarahan otak. Setelah itu, posisi bass diisi oleh Paul McCartney. Setelah rekaman tersebut, The Beatles Kembali ke Liverpool.
John Lennon dan kawan-kawannya Kembali tampil di Cavern Club secara rutin. Penampilannya yang memukau dan cocok dengan keresahan pemuda zaman itu, menarik perhatian Brian Epstein. Brian sendiri merupakan pemilik toko music NEMS di Liverpool, Brian tahu The Beatles dari pelanggannya yang menanyakan rekaman The Beatles dengan Tony Sheridan. Brian Epstein sendiri akhirnya menjadi manager The Beatles. Brian Epstein menawarkan tape recorder demo The Beatles ke beberapa studio rekaman namun selalu ditolak. Pada akhirnya, ada studio yang menerina The Beatles yaitu Parlophone Records, label dibawah EMI dengan produser George Martin. Namun, syarat yang diberikan Martin adalah penggantian Pete Best sebagai drummer karena ia merasa kurang dengan permainannya. Lalu, datanglah Ringo Starr dari band Rory Storm dan The Hurricanes, denganini bergabunglah Ringgo Starr dengan The Beatles. Formasi lengkap ini yang kelak akan bertahan dan mendulang kesuksesan The Beatles.
Rekaman pertamanya The Beatles merekam single “ Love Me Do” yang langsung melesat ke posisi 17 tangga lagu di Inggris. Single keduanya adalah “Please Please Me” meroket dengan menjadi teratas di tangga lagu Inggris. Pencapaian ini berlanjut ke single-single selanjutnya yang terus menjadi teratas di tangga lagu Inggris, bahkan single “I Wanna Hold Your Hand” tembus ke tangga nada Amerika. Pencapaian ini yang membuka mereka menuju British Invasion dimana band-band asal Inggris merajai pasar Amerika. Dalam perjalanannya Bersama The Beatles, John Lennon menuliskan banyak lagu di The Beatles. Karakteristik lagu yang ditulis John Lennon bersifat puitis, makna yang kuat, dalam. John Lennon juga membuktikan sebagai penulis lagu yang paling berpengaruh, karyanya di The Beatles mempengaruhi band-band di generasi selanjutnya, seperti Queen, Black Sabbath, Oasis bahkan band-band ternama di Indonesia.

Kesuksesan yang di dapat The Beatles membuat budaya baru soal popularitas, banyaknya fans yang mengerti The Beatles melalui lagu-lagunya yang eksperimental menambah kuatnya popularitas The Beatles sebagai band musik, tahun-tahun itu belum ada band sepopuler The Beatles. Tahun 1967, Brian Epstein manajer The Beatles meninggal dunia, kabar ini membuat personil The Beatles berlarut dalam kesedihan terutama John Lennon. Meninggalnya Brian membuat The Beatles berjalan tanpa arah, hal ini ditandai dengan konflik Internal para personil soal pembagian hasil konser dan penulisan musik yang ingin ditonjolkan. Pada akhirnya, The Beatles bubar pada awal 1970-an.
Setelah bubarnya The Beatles, John Lennon melanjutkan karir solonya bersama istri keduanya Yoko Ono. John Lennon menikah dengan Yoko Ono pada 20 Maret 1969, setelah dirinya bercerai dengan Cynthia Powell pada November 1968. Karir solo John Lennon juga mendulang kesuksesan yang sama ketika di The Beatles. John Lennon menulis album solo pertamanya berjudul John Lennon/Plastic Ono Band, hits dalam album ini adalah lagu “Imagine” dirilis tahun 1971. Lagu ini memiliki lirik yang mendalam dan membawa pesan perdamaian, sampai sekarang lagu “Imagine” menjadi Hymne perdamaian dunia.
Sampai hari ini, John Lennon masih menjadi legenda musik dunia melalui perannya dalam menulis musik, menciptakan suara-suara yang sebelumnya pernah ada, menjadikan musik sebagai pesan perdamaian dan masih banyak karyanya yang berpengaruh. John Lennon mendapatkan penghargaan NME untuk album terbaik (Imagine) tahun 1972, BRIT Award untuk kontribusi Luar Biasa dalam dunia musik tahun 1982, Penghargaan Grammy untuk prestasi seumur hidup tahun 1991, dan masih banyak lagi. John Lennon tetaplah legenda yang lebih dari sekedar musisi, karyanya sangat layak untuk dinikmati generasi apapun.